Guru Penggerak Menciptakan Kemerdekaan Belajar untuk Mewujudkan Indonesia Maju

Guru Penggerak Menciptakan Kemerdekaan Belajar untuk Mewujudkan Indonesia Maju

Oleh. Siti Nurlatifah

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) telah memberikan pernyataan yang luar biasa. Pernyataan tersebut beliau sampaikan pada puncak peringatan Hari Guru Nasional tahun 2019 yang juga bertepatan dengan HUT PGRI ke-74.

Beliau telah memberikan beberapa poin terkait dengan kemajuan sebuah pendidikan dan tugas pokok guru di Indonesia.

Di antaranya adalah tentang "Guru Penggerak dan Kemerdekaan Belajar". Mas Mentri Nadiem telah menyampaikan bahwasanya dalam menjawab sebuah tantangan reformasi pendidikan di tengah keberagaman budaya diperlukan suatu perubahan paradigma kepemimpinan.

Awalnya seorang pemimpin adalah sebagai penguasa atau pengendali. Maka sudah saatnya paradigma ini diubah. Seorang pemimpin adalah seorang pelayan yang bertugas melayani dan membantu para bawahanya dalam bekerja.

Oleh karena itu, seorang kepala sekolah adalah pelayan bagi para guru, sedangkan guru adalah pelayan bagi anak didiknya.

Dalam hal ini perlu digarisbawahi, bahwasanya pelayan bukan berarti pembantu seperti layaknya asisten rumah tangga. Namun pelayan di sini menurut penulis, dimaksudkan bahwa seorang kepala sekolah adalah sebagai fasilitator bagi para gurunya. Akhirnya para kepala sekolah memberikan kebebasan kepada para guru untuk melakukan sebuah inovasi-inovasi pembelajaran dan dapat membantu dalam peningkatan kualitas/ mutu pembelajaran di sekolah.

Sedangkan maksud dari guru merupakan pelayan bagi anak didiknya adalah seorang guru di harapkan mampu melayani kebutuhan para anak didik. Guru memberikan kebebasan kepada anak didik untuk berdiskusi, bereksplorasi, dan berkarya, baik itu di sekolah maupun di luar sekolah.

Menurut penulis, bahwa deretan angka yang tinggi pada buku nilai tidaklah mutlak menjadi barometer keberhasilan seorang anak. Anak itu unik, mereka lahir dengan bakat dan potensi yang berbeda. Oleh karena itu, pembelajaran yang terlalu mengekang membuat frustasi pada anak. Biarkan mereka belajar dan berkembang sesuai dengan usianya.

Tugas guru hanyalah sebagai pembimbing dan pengarah agar anak didik menjadi siswa yang berkarakter dan memahami setiap materi yang sudah disampaikan.

Guru bukanlah sebagai mesin pencetak yang harus menuntut anak untuk bisa dan menghafal. Melainkan sebagai pembimbing dan tauladan bagi anak didiknya, supaya mereka bisa menjadi generasi yang berkarakter, bermartabat, dan berkarya.

Kita tahu, bukan? Seiring berkembangnya zaman, teknologi semakin canggih. Ada mesin pencari yang begitu familier yaitu mbah google. Ketika seorang guru hanya bertugas mentransfer ilmu dengan cara yang monoton tanpa inovasi baru, apalagi tanpa dibarengi teladan yang baik. Maka kedudukan guru itu lambat laun akan tergantikan oleh mesin pencari yaitu google.

Maka benar apa yang dikatakan oleh Bapak Mentri Pendidikan dan Kebudayaan, saatnya kita para guru penggerak melakukan sebuah perubahan kecil di kelas. Guru penggerak inilah yang akan menciptakan suasana belajar di kelas menjadi nyaman dan hidup. Artinya suasana kelas menjadi aktif dan efektif.

Siswa diberikan kesempatan untuk berdiri di depan kelas memimpin teman-temanya belajar (teman sejawat), mereka bebas bereksplorasi dan berkarya namun tetap santun dan beretika. Inilah yang nantinya tercipta kemerdekaan dalam belajar.

Sehingga di era milenial ini guru penggerak dengan kemerdekaan belajar yang dierapkan di kelas, diharapkan mampu untuk mencetak generasi yang bisa berkarya dan berkarakter untuk menuju Indonesia maju.

Subang, 12 Februari 2020

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Seorang Guru

Tips Jitu Meraih Sejuta Prestasi

Menulislah Sebab Menulis Itu Mudah