Mau Tahu Bagaimana Agar Produktif Menulis

- Juli 03, 2020

Mau Tahu Bagaimana Agar Produktif Menulis

Oleh: Siti Nurlatifah

Alhamdulillah, tak terasa malam ini adalah malam pembelajaran online pertemuan ke 15. Pemateri yang tak kalah luar biasanya seperti dengan pemateri sebelumnya. Pemateri malam ini adalah Bapak Dr. Ngainun Naim dengan materi Mari Produktif Menulis.

Bapak Dr. Ngainun Naim lahir di Tulungagung 19 Juli 1975. Beliau adalah salah satu dosen di IAIN Tulungagung. Riwayat pendidikan formal beliau adalah S1 STAIN, S2 di UNISMA, dan S3 di UIN Sunan Kalijaga. Banyak sekali karya tulis beliau hampir tiga puluh buku lebih, dan empat belas artikel jurnal. Sungguh sangat luar biasa bukan?

Guru adalah sebuah kunci penting dalam dunia pendidikan. Jika guru berkualitas, besar kemungkinan kelas yang diajarnya juga akan berkualitas. Tapi jika gurunya tidak berkualitas, tentu hasil pembelajrannya juga kurang sesuai harapan. Salah satu kunci penting peningkatan kualitas guru adalah dengan membangun budaya literasi. Budaya literasi adalah budaya membaca dan menulis.

Seorang guru yang rajin membaca buku dan menulis memiliki peluang untuk semakin meningkat kualitas dirinya. Semakin banyak buku yang dibaca, semakin banyak karya yang dihasilkan, maka akan memiliki kontribusi penting bagi kemajuan pendidikan.

Kunci penting dalam menulis menurut Bapak Ngainun Naim adalah sebagai berikut:

1. Motivasi

· Motivasi karier, sehingga semakin mahir menulis maka semakin lancar karier yang kita tempuh.

· Motivasi materi, menulis itu bisa menghasilkan honor. Hal ini terbukti banyak sekali penulis yang bukunya mengalami ceytak ulang, sehingga berlimpah honornya.

· Motivasi politik, menulis ditujukan untuk mencapai tujuan politik tertentu.

· Motivasi cinta, menulis memang mencintai aktivitas menulis.

2. Meyakini bahwa menulis itu anugerah

· Mengapa demikian? Sebab banyak diantara kita yang sulit untuk menyempatkan waktu buat menulis. Oleh karena itu, jika kita diberikan kesempatan untuk bisa menulis, maka ini adalah anugerah terbesar untuk kita dan jangan disia-siakan.

· Banyak diantara kita yang kesulitan untuk menulis, padahal sejak sekolah maupun kuliah kita sudah sering membuat tulisan seperti: makalah, skripsi, disertasi, dan lain sebagainya. Alasan kita sulit untuk menulis antara lain:

- Ketika kerja kelompok membuat makalah, kita tidak pernah ikut menulis. Melainkan hanya sebagai tenaga foto copy atau yang mendanai.

- Karena dahulu dibuatkan orang lain tulisannya.

- Menulis dengan melakukan “kanibal” tulisan orang lain. Maksudnya adalah kita mendapatkan tulisan dari google lalu dipotong sampai akhirnya berbentuk layaknya tulisan.

- Begitu mendapatkan tugas langsung berburu referensi, tidak berfikir apa yang harus ditulis. Begitu referensi didapatkan segera dibuka, diketik, lalu ditutup, begitu seterusnya. Akhirnya tulisan itu berakhir dengan kalimat “Berdasarkan paparan di atas maka dapat disimpulkan ...”

Menulis itu membuat kita berbeda dengan orang lain. Sesederhana apa pun buku kita, tetap memiliki kontribusi penting. Janganlah dengar nyinyiran orang yang tidak konstruktif. Selama kita menulis maka akan menjadikan kita sebagai makhluk yang berbeda dengan kawan-kawan lainya.

3. Keajaiban dalam hidup

Menulis itu banyak sekali memberikan manfaat. Seperti yang dialami oleh Om Jay, beliau adalah seorang blogger, youtuber, dan guru hebat untuk kita semua. Adapun manfaat yang beliau dapatkan dari menulis, antara lain:

· Mendapatkan banyak materi, karena buku beliau banyak akhirnya banyak mendapatkan royaliti.

· Sering diundang sebagai pembicara di berbagai forum.

· Memiliki banyak teman.

· Bisa membeli peralatan yang dibutuhkan dalam kehidupan.

· Tulisan adalah alat perekam kehidupan yang ajaib.

4. Tidak mudah menyerah

Artinya jika kita masih memiliki sifat yang naik turun atau labil dalam menulis, maka segera tepis. Caranya yaitu dengan istiqamah dalam menulis. Sempatkan minimal setiap hari rutin lima paragraf, sebab yang demikian lebih baik daripada kita menulis sebulan sekali sepuluh lembar.

5. Berjejaring

Bangunlan jejaring kepenulisan, seperti ikut dalam komunitas menulis.

6. Menulis sebanyak-banyaknya.

Jangan lelah untuk menulis, menulislah setiap hari maka lama-kelamaan tulisan kita akan menjadi baik.

Kiat-kiat untuk menghasilkan karya tulis yang bisa diterima khalayak/ penerbit:

· Ketika ide itu muncul, maka segera tulis

· Minim salah ketik atau salah teknis

· Bahasa menarik dan didukung oleh logika berpikir yang baik.

· Ikuti gaya dan kebijakan penerbit.

Tips jitu agar konsisten dalam menulis dan produktif:

· Bangun komitmen untuk menulis. Berawal dari terpaksa lama-lama akan biasa.

· Buatlah jadwal kemudian taatilah.

Kesimpulan

Seorang guru adalah sebagai panutan dalam bidang pendidikan. Oleh karena seorang guru harus memiliki kualitas diri agar bisa menumbuhkan peserta didik yang berkualitas juga. Salah satu caranya adalah guru harus pandai di dunia literasi. Budaya literasi sebaiknya dimulai dengan budaya membaca dan menulis.

Setiap orang pasti mempunyai kemampuan untuk menulis, namun tidak semua orang mengetahui kunci daripada menulis. Adapun enam kunci untuk menulis adalah sebagai berikut:

1. Motivasi

2. Menulis adalah sebuah anugerah yang harus dilestarikan

3. Keajaiban dalam hidup

4. Tidak mudah menyerah

5. Berjejaring

6. Menulislah sebanyak-banyaknya.

Subang, 3 Juli 2020

Profil Penulis