Berbagi Pengalaman Menerbitkan Buku

Nama                                 : Siti Nurlatifah, S. Pd.

Unit Kerja                         : SDN HEGARMANAH KEC. PUSAKAJAYA  KAB. SUBANG

TUGAS KE-                      : 3 (TIGA)

GELOMBANG                 : 12 (DUA BELAS)

MATERI                            : BERBAGI PENGALAMAN MENERBITKAN BUKU

HARI/ TANGGAL            : JUMAT/ 5 JUNI 2020

 WAKTU                             :  PUKUL 19.00 WIB s/d  21.00 WIB

PEMATERI                        : Dra. SRI SUGIASTUTI, M.Pd

BLOG                                  : http://www.srisugiastutipln.com

Setiap materi yang disajikan pada perkuliahan online sungguh sangat luar biasa. Pertemuan ke tiga perkuliahan online kali ini berjudul “Berbagi Pengalaman Menerbitkan Buku”, pematerinya adalah seorang Ibu yang sangat luar biasa berpengalaman dalam dunia literasi. Beliau bernama Ibu Dra. Sri Sugiastuti. Beliau lahir di Jakarta 8 April 1961 dan bertempat tinggal di Solo.

KISAH PERJALANAN IBU SRI SUGIASTUTI MENJADI SEORANG PENULIS

Setiap orang yang sukses pasti memiliki sejarah perjuangan. Begitu juga dengan Ibu Astuti, beliau mengalami proses yang panjang untuk menjadi seorang penulis sukses. Usia tidaklah menjadi sebuah penghalang untuk belajar dan meraih mimpi dan cita-cita. Seperti halnya dengan beliau, ibu Astuti baru mulai menulis di usia senja yaitu 50 tahun. Bayangkan beliau sangat semangat dan antusias sekali dalam menimba ilmu di dunia literasi. Sampai akhirnya banyak buku yang berhasil beliau terbitkan. Sungguh sangat luar biasa. Inilah sebuah kisah yang sangat inspiratif bagi kami, khususnya seorang pemula di dunia literasi. Aura positif beliau sangat memotivasi kami dari pemaparan kisahnya. Bahkan beliau sudah sampai menikmati hasil royalti dari karya tulis yang beliau terbitkan. Buku-buku beliau terjual habis mulai dari penerbit mayor maupun indie, sehingga hasil royalti tersebut bisa beliau manfaatkan untuk belajar dan terus belajar.

SESI TANYA JAWAB PESERTA DENGAN IBU SRI SUGIASTUTI

Adapun beberapa pertanyaan dari para peserta:

1.  Apa kesulitan terbesar dalam menulis?     . Kesulitan terbesar dalam menulis adalah sikap istiqomah dalam menulis. Luangkan waktu khusus untuk menulis. Tulislah apa yang kita sukai dan kita alami. Sebab yang demikian akan memudahkan kita untuk menulis. Menurut saya pribadi, tulislah apa yang “Gue Banget”, sebab apa yang ada disekitar kita, apa yang kita alami, akan memudahkan seorang penulis untuk menemukan sebuah ide. Segera catat ketika ide itu muncul dalam buku kecil (catatan kecil) supaya tidak hilang.

2. Perbedaan fiksi, fakta, dan antologi!

·         Fiksi adalah sebuah karya tulis imajinasi penulis atau tidak nyata

·         Fakta/ non fiksi adalah karya tulis kisah nyata atau true story

·         Antologi adalah kumpulan beberapa tulisan dengan satu tema yang ditulis dengan kroyokan.

3. Bagaimanakah caranya agar buku kita ilirik oleh pembaca jika kita membuat karya tulis puisi untuk menjadi sebuah buku?

·         Puisi itu bisa masuk karya inovatif, jika ingin menjadikan sebuah buku maka minimal 60 halaman.

4. Bagaimanah caranya agar kita bisa konsentrasi dalam menulis serta bagaimanakah trik jitu agar ide kita diterima oleh masyarakat umum?

·         Agar kita bisa konsentrasi dalam menulis yaitu dengan mengubah mindset kita, bergaulah dengan para pegiat literasi. Ikuti saran Om Jay yaitu dengan menulis setiap hari, sempatkan sedikit waktu untuk menulis. Sementara trik jitu agar ide kita diterima oleh masyarakat umum adalah bagaimana komitmen kita dalam menulis. Tulislah hal-hal yang menjadi topik tranding di masyarakat, insya Allah tulisan kita akan diminati masyarakat.

5. Apa yang harus dilakukan oleh seorang penulis supaya bisa menghasilkan sebuah buku!

·         Temukan ide, buat outline supaya teratur dan terinci lalu segera eksekusi dan buat target/ komitmen (Dead Line).

6. Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menjadi sebuah buku!

·         Biasanya kurang lebih 6 bulan

7. Manakah yang didahulukan bagi seorang pemula, menulis buku tunggal atau buku antologi?

·         Yang didahulukan bagi seorang pemula adalah buku antologi, sebab disini kita menulis bersama atau keroyokan dengan para penulis. Di saat inilah kita bisa saling sharing dan bertanya.

KESIMPULAN MATERI

·         Menulis itu adalah sebuah keterampilan, bukan sebuah bakat. Oleh karena itu, latihlah diri untuk selalu menulis dan berkumpul dengan para penulis. Upgrade diri untuk selalu belajar menulis dengan para pegiat literasi. Ikuti pelatihan, komunitas yang berkecimpung di dunia literasi. Maka seiring berjalannya waktu, kita akan terbiasa menulis. Menulis semudah bernafas.

·         Tulislah ide yang ada di sekitar kita, tulislah apa yang kita senangi dan dikuasai atau “Gue Banget”.

·         Jadikan membavvca dan menulis menjadi sebuah gaya hidup, yang pasti dengan membaca yang selektif dan istiqomah dalam menulis, hingga tulisan itu menemukan takdirnya.

·         Tetaplah menulis dan belajar mengupgrade diri agar naik kelas dalam dunia literasi

Subang, 6 Juni 2020.

Blog : http://www.latifahzaeni.blog.spot.com