Tips Jitu Meraih Sejuta Prestasi
Tips Jitu Meraih Sejuta Prestasi
Oleh: Siti Nurlatifah
Semangat pagi Bapak/ Ibu hebat seluruh Indonesia. Alhamdulillah
tak terasa malam ini adalah pertemuan ke-25 menulis bersama Om Jay dan
kawan-kawan. Narasumber malam ini adalah guru hebat berprestasi dari Kabupaten
Gunung Kidul Yogyakarta. Materi malam ini adalah tentang "Motivasi Berprestasi".
Bapak Sigit Suryono, S.Pd, M.Pd, mengajar di SMP N 1
Wonosari, Gunungkidul, DIY, Indonesia. Beliau lahir di Sleman, 20 Nopember 1976
dari pasangan Bapak Giyono SW dan Ibu Waginem. Masa kecil tinggal di Ngawen,
Trihanggo, Gamping, Sleman, Yogyakarta. Pendidikan dimulai di TK Ngawen
Trihanggo tahun 1981-1983. Pendidikan dasar dilanjutkan di SD Negeri Jambon II,
Trihanggo, Sleman pada tahun 1983-1989. Kemudian melanjutkan di bangku SMP
Negeri 5 Yogyakarta pada tahun 1989-1992. Pendidikan Menengah penyelesaian di
SMU Negeri 1 Sleman jurusan IPA pada tahun 1992-1995. Pendidikan S1 di
Universitas Negeri Yogyakarta pada tahun 1995 – 2002 di Fakultas FMIPA jurusan
Pendidikan Fisika. Melanjutkan S2 di Program Pascasarjana UNY jurusan Teknologi
Pembelajaran dari tahun 2003-2006.
Pada tahun 2006, beliau menikah dengan Ibu Dwi Riastuti, M.Pd dan kini telah dikaruniai
dua orang anak yaitu Muhammad Yunus Baskara dan Galuh Ray Rannaa. Aktifitas
keseharian beliau sebagai pengajar di
SMP Negeri 1 Wonosari Kabupaten Gunungkidul, mengampu mata pelajaran IPA.
Aktifitas
lainnya yang telah dilakukan dan sedang dilakukan adalah:
1.
Sekretaris Komunitas Rumah Belajar Kemdiknas 2012 – sekarang.
2.
Sekretaris MGMP TIK Kabupaten Gunungkidul Tahun 2006-2009.
3.
Ketua II MGMP TIK Kabupaten Gunungkidul 2009 – 2012.
4.
Anggota Litbang MGMP IPA Kabupaten Gunungkidul 2012-2015.
5.
Ketua II MGMP IPA Kabupaten Gunungkidul 2015-2017.
6.
Ketua MGMP SMP Kabupaten Gunungkidul 2017 – sekarang.
6.
TIM Pengembang TIK Kabupaten Gunungkidul 2009- sekarang.
7.
TIM Pengembang TIK Propinsi DIY 2009 – sekarang.
8.
Instuktur, Pelatihan Pembelajaran Multimedia di BTKP Provinsi DIY.
9.
Instruktur TIK di MGMP IPA Kabupaten
Gunung Kidul.
Prestasi
lomba yang telah diraih:
1.
Kompetisi Guru. Finalis Nasional Tingkat Nasional tahun 2009.
2.
Finalis Inovasi Pembelajaran Tingkat Nasional SMP 2009..
3.
Juara 3 situs web SMP Tingkat Provinsi DIY 2010.
4.
Juara 1 Situs web SMP tingkat Provinsi DIY 2011.
5.
Finalis Lomba Media Pembelajaran KI Hajar Penghargaan tingkat Nasional Tahun
2012.
6.
Juara 1 Guru Gambar SMP Tingkat Provinsi DIY Tahun 2013.
7.
Finalis Guru Gambar SMP Tingkat Nasional Tahun 2013.
8.
Juara 2 Guru Tingkat Kabupaten Gunungkidul tahun 2013.
9.
Finalis Lomba Mobile Edukasi tingkat nasional tahun 2014.
10.
Finalis Lomba Mobile Edukasi tingkat Nasional tahun 2015.
11.
Juara 1 Guru SMP Berprestasi Tingkat Kabupaten Gunungk Kdul tahun 2015.
12.
Juara 1 Guru SMP Berprestasi Tingkat Provinsi DIY Tahun 2015.
13.
Juara 1 Guru SMP Berprestasi Tingkat Nasional Tahun 2015.
14.
Penerima Gubernur Anugrah DIY tahun 2015 atas prastasi sebagai Juara 1 Gupres
TK Nasional.
15.
Penerima SatyaLencara Bidang Pendidikan dari Presiden RI tahun 2016 atas
prestasi sebagai juara 1 guru berprestasi Tingkat Nasional tahun 2015.
16.
Menerima Penghargaan Kursus Singkat dari Australia Award Indonesia tahun 2016
di Melbourn dan Sydney.
17.
Sebagai Salah Satu Peserta Literasi Tingkat Nasional 2017.
18.
Duta Rumah Belajar Tk Nasional Th 2018 dan Duta Rumah Belajar Terinovatif Th
2018.
19.
Penerima Anugrah Gubenur DIY tahun 2018 atas prestasi sebagai Duta Rumah
Belajar Terinovatif Thn 2018.
20.
Penerima Anugrah Alumni Berprestasi Sarjana Adi Manggala Bidang Pendidikan dari
UNY pada dies natalis UNY yang ke-56.
21.
Duta Sains P4TKIPA tahun 2020
Kisah
Inspiratif Bapak Sigit Suryono, M.Pd.
Untuk bisa berprestasi seperti yang beliau capai
saat ini,berawal dari proses perjalanan pendidikan di SD. Saat itu beliau
merupakan juara 1 dari kelas 1 sampai ke 6 di Raport. Namun, hal yang sangat
beliau cita-citakan tidak terkabul yaitu ingin mengikuti lomba cerdas cermat
tingkat kecamatan. Setiap sekolah dipilih 3 orang siswa terbaik yang akan dikirim
ke lomba tersebut, saat beliau kelas 4 teman-teman yang terpilih untuk
mengikuti lomba adalah siswa kelas 5. Dan saat beliau kelas 5 yang dikirim oleh
sekolah untuk maju lomba CCA adalah siswa kelas 6. Namun saat beliau kelas 6
yang dikirim oleh sekolah untuk lomba CCA adalah siswa kelas 5 maka pupus sudah
harapan untuk ikut lomba yang beliau idam-idamkan.
Saat di SMP, tidak ada prestasi yang beliau
banggakan karena peringkat kelas beliau di kisaran 41, 39, 35, dan terbaik hanya
24 dari 44 siswa dalam kelas. Itupun disekolah beliau ada 10 kelas sehingga di
SMP. Saat itu beliau tidak bisa berbuat banyak dan merasa tenggelam dalam angan.
Demikian juga saat di SMA maupun saat kuliah S1 tidak ada perubahan berarti
yang beliau alami.
Beliau merupakan salah satu orang yang menarik diri
dari pergaulan saat SMA. Beliau masuk S1 pada tahun 1995. Ketika S1 inilah
beliau mulai tumbuh percaya diri untuk ikut organisasi di kampus. Sebagai
pengurus HMJ Fisika UNY dan selanjutnya menjadi Pengurus Senat Fakultas FPMIPA
UNY untuk seksi bakat dan minat. Karena asyiknya menjadi pengurus senat beliau hampir
DO saat S1 7 tahun saya tempuh untuk menyelesaikan kuliah sampai tidak berani
untuk mengikuti pelepasan wisuda di Fakultas, dan hanya mengikuti Wisuda terus
pulang ke rumah. Selanjutnya saya melanjutkan S2 di UNY mengambil jurusan
Teknologi Pembelajaran dan lulus 2006.
Menang cacak kalah cacak" ini adalah mutiara
kata dari ibu yang beliau pegang saat ini. Saat kita ada kesempatan untuk
mengikuti suatu lomba, atau suatu kegiatan maka lakukanlah dengan maksimal
seolah-olah tidak ada lomba lagi setelah itu masalah menang atau kalah, sukses
atau gagal itu hal yang biasa dalam perlombaan. Maka dari itu setiap saya
mengikuti berbagai event baik itu tingkat kabupaten, propinsi, maupun nasional
pasti akan beliau lakukan dengan sepenuh hati dan fokus.
Jadi kunci keberhasilan kita adalah kita fokus pada
kegiatan yang kita lakukan dengan sepenuh hati. Arti dari fokus ini adalah kita
harus bisa memilah dan memilih jenis kegiatan atau prestasi apa yang ingin kita
raih. Jangan karena kesempatan semua ingin kita ikuti yang terjadi adalah kita
tidak fokus pada lomba atau kegiatan yang kita ikuti tetapi pikiran dan
kesempatan kita akan terbagai dengan berbagai event.
Perjalanan sekolah beliau itulah sebenarnya yang
memunculkan motivasi berprestasi yang beliau miliki sampai saat ini. Untuk
menjadi orang yang berprestasi yang beliau pegang adalah kata-kata mutiara dari orang
tua. Orang tua bapak Sigit adalah pensiunan guru SD. Mereka mendidik dengan
sangat santun dan sangat baik. Beliau merasakan saat beliau jatuh, mereka ada
di dekatnya, merengkuh dengan sepenuh hati dengan tetes mata dan doa mereka.
Saat beliau berhasil mereka pulalah yang selalu mengingatkan untuk terus
berjuang dan belajar karena semua yang kita peroleh saat ini hanya fana dan
akan segera berlalu saat even tersebut berakhir.
Alasan beliau mengatakan demikian karena pengalaman
mengikuti berbagai ajang lomba di awal yang mengikuti event-event. Beliau juga
pernah dalam satu kesempatan mengikuti dua sampai tiga ajang lomba yang pada
akhirnya gagal semuanya dan itupun berlulang kali terjadi dari tahun 2008.
Beliau ikut pertama lomba tingkat
nasional dan baru bisa berhasil pada tahun 2015 itupun akhirnya beliau tahu
bahwa kita harus mengikuti ajang lomba maupun prestasi yang lain dengan
menentukan target dan juga selalu mengevaluasi apa yang kita lakukan.
Tips
agar kita berpestasi antara lain:
1. Belajarlah terus sepanjang hanyat dan selalu mengevaluasi apa yang kita lakukan.
2. Tidak usah khawatir kalah dalam perjuangan, karena kalah adalah prestasi yang tertunda.
3. Fokus pada kegiatan yang kita lakukan dengan berbuat maksimal insya Allah prestasi tinggal menunggu di depan mata.
4. Untuk
mencapai prestasi yang maksimal maka pelajarilah seluruh gaya selingkung
masing-masing jenis lomba dengan detail dan persiapkan seksama jangan
terburu-buru, siapkan dan luangkan waktu untuk kegaitan tersebut. Buat tampilan
dan karya yang semenarik mungkin pasti akan berhasil. Terus jangan lupa
siapkan portofolio kita dengan seksama
sehingga akan memudahkan kita dalam mengikuti berbagai jenis event lomba.
Untuk ajang prestasi yang paling utama yang beliau
raih adalah menjadi Juara 1 Guru SMP Berprestasi Tingkat Nasional pada tahun
2015.
Tips untuk meraih juara menurut Bapak Sigit
anatara lain:
1. Cari Pedoman Pemilihan Guru Berprestasi pada tahun penyelenggaraan dilaksanakan jika belum keluar pedomannya dapat menggunakan pedoman pada tahun sebelumnya.
2. Cermati isi dari pedoman tersebut berkaitan dengan proses penilaian dari tingkat Kabupaten, Tingkat propinsi, dan tingkat Nasional.
3. Buat
portofolio 8 tahun terakhir sesuai dengan ketentuan dari buku pedoman pemilihan
guru berprestasi.[ kumpulkan semua karya bapak ibu guru yang sudah dibuat
selama 8 tahun terakhir, untuk bukti fisik berupa Surat tugas, piagam, dll,
diligalisir oleh atasan langsung]
Pengalaman beliau untuk tahun 2015 syarat portofolio kita adalah 8 tahun. itu hal yang menantang bagi peserta gupres maka penting untuk mengarsipkan semua kegiatan yang pernah kita lakukan dari tahun ke tahun. “Alhamdulillah karena pengalaman tahun 2006 tersebut saya masih memiliki semua arsip yang dibutuhkan untuk mengikuti gupres, seperti undangan, catatan singkat/ laporan singkat setiap kegiatan yang saya ikuti, foto, video dan dokumentasi, piagam dan sertifikat yang lain selama 8 tahun tersebut hampir semuanya lengkap sehingga memudahkan untuk menyusun portofolio tersebut,” tuturnya.
4. Persiapkan naskah inovatif dan sesuaikan cara penulisannya sesuai dengan kaidah penulisan masing-masing karya. Tampilkan karya inovasi terbaik yang kita miliki dan selalu memperhatikan dari buku pedoman pemilihan guru berprestasi tingkat nasional.[ karya bisa berupa PTK, best practice, maupun penelitian yang lainnya seperti penelitian eksperimen, penelitian R&D, dll] jangan lupa buat presentasinya menggunakan Ms Powerpoint atau yang lainnya.
5. Buat
makalah evaluasi diri mengapa kita layak sebagai guru berprestasi dengan tema
dan tata penulisan sesuai dengan ketentuan pedoman guru berprestasi. ( Jika
dalam pedoman tidak ada makalah evaluasi diri maka makalah ini tidak perlu
dibuat)
Sesi Tanya Jawab
1. Pengalaman
apa yang paling menarik dari apa yang pernah bapak alami, yang ingin dibagikan
kepada kami, baik suka dan dukanya.
Jawab :Pengalaman
yang paling menarik yang pingin saya bagikan kepada bapak ibu hebat di group
ini adalah semua bahwa kita saat ini hidup di alam yang serba terbuka, ilmu
yang mudah didapat dan tentu berbagai kegiatan sharing ilmu bisa mudah kita
peroleh. Maka mari tuntut ilmu setinggi-tingginya dan amalkan ilmu kita
dimanapun, kapanpun, dan dengan siapa saja. Insya Allah keberhasilan ada di
depan kita. Dan pengalaman utama yang saya alami adalah "Keberhasilan
diperoleh dari beberapa kegagalan sebelumnya", prestasi dapat kita capai
bisa dengan cepat namun bisa juga dengan lambat, jadikan kegagalan sebagai
ilmu, jadikan kesukaran sebagai penyemangat.
2. Bagaimana
kiat untuk menjadi guru berprestasi?
Jawab : Untuk menjadi guru berpestasi maka kiat-kiat
yang dibutuhkan adalah pelajari komponen-komponen portofolio sejak dini, dan
persiapkan minimal 2-5 tahun sebelum mengikuti ajang lomba tersebut. Selama
persiapan tersebut perbanyak kegiatan ilmiah dan juga produk-produk ilmiah
sesuai komponen-komponen di portofolio tersebut. Usahakan seluruh komponen tersebut
berisi semua. Kemudian untuk mencapai nilai yang tinggi tiap komponen maka
ikuti berbagai kegiatan tingkat nasional seperti webiner saat ini yang banyak
di selenggarakan oleh berbagai organisasi. Kemudian juga mengikuti berbagai
lomba untuk mendukung gupres seperti inobel, LKG, maupuan lomba lain. Kemudian
jangan lupa juga membimbing siswa bapak ibu agar bisa beprestasi itu sebagai
salah satu komponen di portofolio dan tak kalah pentingnya seringlah berbagai
kepada rekan sejawat dan di buat dokumentasi dan portofolionya. Untuk
kompetensi yang paling menentukan di gupres ada 4 kompetensi yang harus
dikuasai karena akan ada test tertulis maupun lisan. kemudian jika sudah lolos
di kabupaten dan seterusnya pertajam dan persiapkan bahan presentasi dengan sebaik-baiknya
karena itu termasuk penilaian yang terbesar.
3. Bagaimanakah
cara untuk menjaga semangat dalam berprestasi ketika kalah?
Jawab :
Untuk menjaga semangat kompetitif saat kalah itu sebenarnya bekal dari ibu saya
yang terus saya pertahankan sampai sekarang yaitu "kalah cakak menang
cacak" (kalah maupun menang hal yang biasa. itu yang saya pegang yang
penting ada kesempatan dan sudah saya persiapkan saya akan ikut even tersebut.
Mesikipun di awal sering kalah. Dan untuk kegiatan study singkat di Melbourne
dan Sydney merupakan pengargaan dari kemdikbud di sana belajar tentang berbagai
metode pembelajaran abad 21 yang bisa dikembangkan di Indonesia seperti STEM,
Flip Classroom, Blended Learning, serta melakukan observasi di sekolah daerah
terpencil di Austaria saya dapat di Murabit 350 km dari melbourne.
4. Bagaimana
cara memotivasi siswa agar memiliki semangat dalam berkompetisi?
Jawab : Untuk memotivasi siswa
agar memiliki jiwa bertanding atau mau ikut lomba adalah dengan pendekatan dan
pelatihan yang terprogram. Beberapa kali saya bisa mengahantarkan siswa kami
ikut OSN ke Nasional dari tahun 2006 s/d tahun 2017 pendekatan yang kami lakukan
berbeda-beda tergantung dengan situasi kondisi, ada yang lewat ekonomi dengan
mengiming-imingi bisa kalau sampai nasional dapat hadiah dan dapat naik pesawat
terbang. ada yang dimotivasi dan dicarikan beasiswa saat masuk sma, namun yang
terpenting adalah mempersiapkan tim sejak awal semester. Kemudian kiat untuk
memotivasi diri agar tetap eksis hingga purna tugas. Kita harus belajar terus
dan ada kalanya kita mengajar ada kalanya kita belajar dan tidak usah malu
dengan istilah "Kebo Nusu Gudel" kita bisa belajar dari siswa kita,
kita bisa belajar dari yunior-yunior kita karena ilmu-ilmu mereka lebih baru
dan terupdate, sementara kita bisa berbagi pengalaman buat mereka.
Kita sebagai Guru yang dianggap berprestasi adalah
guru yang bisa di gugu dan ditiru, guru yang bisa memotivasi anak, guru yang
bisa mengarahkan anak, guru yang bisa mendidik anak, dan guru yang bisa
membimbing dan memintarkan anak sesuai dengan kondisi lokasi masing-masing, dan
yang paling utama seorang guru yang berprestasi adalah guru yang bisa
menginspirasi anak agar bisa sukses di dunia dan akherat. Sementara titil juara
karena kompetisi merupakan bonus bagi seorang guru yang bisa meluangkan waktu
dan pikirannya selain mendidik, mengajar, dan menginspirasi namun juga
mengembangkan dirinya sendiri dengan berbagai pengalaman dari orang lain.
Demikianlah resume dari materi malam ini, kurang
lebihnya mohon maaf semoga bermanfaat. Diharpkan sekali kritik dan sarannya.
Terima kasih.
Subang, 27 Juli 2020
Profil
Penulis
Siti Nurlatifah
SDN
Hegarmanah Kec. Pusakajaya Subang
Email:
nurlatifahelfaza09@gmail.com
FB:
Latifah Zaeni
Blog:
https://latifahzaeni.blogspot.com
full..lengkap..hebat bu..
BalasHapusTrimksih bu.
HapusSemoga tipsnya yg cetar bisa diamalan ya
BalasHapusAamiin... insya Allah bu, akan berusaha. trimakasih bu Kanjeng sudah mampir😊🙏
HapusLengkap dan mantap Bu..👍👍
BalasHapusTrimksih bu Prapti, sy ingin bisa nulis sperti bu prapti. Tpi blum bs saja😊🙏
HapusSangat rapi... Kereeenn....
BalasHapusTrimksih bu win, tpi masih jauh dr sempurna😊🙏
HapusMantap Bu resumenya, semangat terus menulis
BalasHapusLuar biasa bu
BalasHapusMantap dan lengkap.
BalasHapusResume yg keren dan lengkap
BalasHapusOke banget.. Sip
BalasHapusSmakin keren
BalasHapusSemoga kisah inspiratifnya menular ya,😊😊
BalasHapusLengkap resumenya dari awal sampai akhir
BalasHapusMantab
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusBagus resumenya Bu Latif 👍👍
BalasHapusSip bgt bu
BalasHapusLengkap dan panjang.
BalasHapusMantap
BalasHapusmantul bu sukses selalu
BalasHapus