Free Writing


Free Writing Adalah Sebuah Solusi
Oleh: Siti Nurlatifah

Alhamdulillah, hari ini Rabu tanggal 1 Juli 2020 telah memasuki pertemuan ke-14. Kita semua masih bisa hadir pada kegiatan belajar nulis bersama dalam keadaan sehat wal afiat. Pemateri pada pertemuan malam ini adalah Bapak M. Firman Suarya. Beliau adalah guru TIK SMP Negeri Unggulan Kabupaten Indramayu. Materi malam ini adalah tentang Freewriting
Profil Penulis

Bapak Muhammad Firman Suwarya, M.Kom adalah lulusan Sarjana teknik Informatika STMIK TC Bandung dan Pascasarjana Teknik Informatika STMIK Eresha Universitas Pamulang Tangerang Banten. Banyak sekali buku yang sudah beliau terbitkan. Ada tiga buku solo antara lain; Penerapan Exact Macth Pada Singular Value Decompostion Dengan Menggunakan Discrete Cosine Transform Untuk Deteksi Pemalsuan Pada  Citra (Kun Fayakun, 2009), Persahabatan Sebening Embun (Edwrite, 2009), Sarjana Cangkul (Jmaestro, 2009). Sementara untuk buku antologi sudah banyak sekali.

Freewriting adalah teknis menulis cepat tanpa hambatan. Jangan takut salah, jelek, atau salah ketik, tulislah dulu samapai selesai. Sebab ide itu muncul kapan sja dan dimana saja.  Jika seseorang bisa konsisten menulis misalnya sehari 5 lembar dan bagaimana dengan satu bulan? maka dia akan menjadi seorang penulis yang handal dan produktif. Memang benar menulis lima halaman setiap hari itu sangatlah membosankan karena akan membutuhkan waktu berjam-jam. Tapi memang inilah penyakit yang hampir dihadapi oleh semua penulis, baik itu penulis yang pemula maupun yang sudah handal.

Bahaya penyakit ini adalah biasanya diawali menyerang pikiran, cirinya adalah ide yang kita miliki tiba-tiba hilang dan akhirnya bingung mau nulis apa. Akhirnya si penulis akan merasa capek dan malas untuk menulis.

Namun, terkadang ketika malas itu datang, tiba-tiba mendapatkan ide baru dan akhirnya kita menulis kembali. Namun, di tengah jalan disaat kita menulis tiba-tiba ide mandeg. Dan terus berulang seperti itu terus yang akhirnya tulisan kita tidak kelar-kelar.akhirnya tidak ada karya yang dihasilkan. Kejadian inilah yang disebut dengan Lingkaran Setan Kebuntuan.

Lingkaran setan kebuntuan inilah yang akan membuat stres penulis. Dia akan mengklaim dirinya sebagai orang yang tidak punya bakat mennulis. Untuk mengatasi masalah tersebut maka solusinya adalah Freewriting.

Langkah-langkah dalam freewriting antara lain:

1.  Segera tulis saat ide itu muncul.
2. Jangan menunggu nanti, kapan pun dan dimana pun tulislah
3. Yakin untuk bisa menulis sampai selesai.
4.  Ketika ada yang lupa, maka lewatlah jangan ditunggu ide yang hilang muncul. Sebab yang          demikian akan membuat waktu tersita.
5. Setelah tulisan selesai maka luangkan waktu lakukan cek dan ricek untuk memperbaiki.
6. luangkan waktu untuk melihat kembali tulisan kita kurang lebih 30-60 menit dan berkelanjutan atau istiqamah.

Suka duka saat menulis menurut Bapak firman antara lain:
·         Sulitnya menemukan ide yang layak untuk dibaca
·         Konsultasi ke berbagai teman

Seiring berjalannya waktu akhirnya menemukan sebuah solusi yaitu:

  1. Membuat outline. Adapun manfaat dari outline antara lain:
·         Mengetahui garis besarnya tulisan
·         Akhirnya outline mengalami perkembangan

  2. Membuat alokasi waktu luang dan brkelanjutan/ istiqamah

Tips untuk menulis agar cepat menghasilkan karya adalah gunakan ide menulis yang penulis kuasai dan kenal, tulislah dari hati karena yang demikian akan mampu menyetnuh hati pembaca, buatlah tekad untuk menyelesaikan satu buku, hindari ide-ide yang baru muncul itu untuk dieksekusi. Tapi biarkan saja dulu dan disimpan dalam catatan kecil. Lanjutkan nanti jika tulisan yang awal selesai.

Kesimpulan

Menulis dan editting itu adalah dua ilmu yang berbeda, maka janganlah takut untuk menulis karena salah. Tulislah ketika ide itu muncul lalu segera selesaikan sampai tuntas. Jangan terpengaruh dengan ide-ide yang baru muncul. Sebab hal yang demikian akan menghambat karya kita dan tak akan berhasil. Lakukanlah editing setelah tulisan kita selesai.
Rasa bosan adalah penyakit yang sngat berbahaya melebihi covid-19. Oleh karena itu, berhati-hatilah dan waspada terhadap serangan tersebut yang akan datang tiba-tiba. Maka jangan takut untuk mencoba dan terus mencoba sampai kita sukses.

Subang, 1 Juli 2020


Profil Penulis

Nama: Siti Nurlatifah
Fb: latifah zaeni
Email: nurlatifahelfaza09@gmail.com

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Seorang Guru

Mengelola Sekolah di Era Covid-19

Berbagai Pengalaman Menerbitkan Buku